Breaking

LightBlog

Senin, 25 September 2017

Lagu Kebangsaan


Sumber : google image



Setiap negara di dunia ini pasti memiliki lagu kebangsaan. Meskipun ini bukan menjadi syarat untuk menjadi sebuah negara akan tetapi lagu kebangsaan seakan sudah menjadi aturan tidak tertulis dari terbentuknya sebuah negara. Dalam lirik lagu kebangsaan selalu menunjukkan sebuah kebanggaan, spirit nasionalisme, keberanian, cita-cita bangsa, dan kecintaan terhadap bangsa itu sendiri. Begitu pula negara kita, Indonesia, yang memiliki lagu 'INDONESIA RAYA' sebagi lagu kebangsaannya.

Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh seorang komponis yang juga berprofesi sebagai wartawan dan penulis yang bernama WR Soepratman pada tahun 1924 dan untuk pertama kali diperdengarkan di depan umum pada tahun 1928 saat digelarnya Kongres Pemuda II yang melahirkan teks Sumpah Pemuda. Sejak saat itu lagu Indonesia Raya selalu dikumandangkan pada acara-acara dan pertemuan resmi. Setelah merdeka, lagu Indonesia Raya resmi dijadikan sebagai Lagu Kebangsaan Negara Indonesia.

Lirik Lagu Indonesia Raya terbagi menjadi tiga bagian dan satu refrain (Ref.). Tiap bagian memiliki nada yang sama pada saat dinyanyikan dan yang sering kita dengarkan sampai hari ini merupakan gabungan antara lirik bagian I dan lirik refrainnya.

Lalu apakah Makna dari Lirik Lagu Indonesia Raya? Haruskah kita memahaminya? Kalau ada pertanyaan seperti itu sudah jelas jawabannya adalah 'Ya'. Kita harus mengerti maknanya agar kita benar-benar bisa mengambil pelajaran pelajaran dan manfaat dari makna-makna yang terkandung di dalamnya. Baik manfaat bagi diri kita sendiri maupun manfaat bagi Bangsa kita Indonesia yang pada hari ini terlihat masih sangat jauh dari cita-cita bangsa yaitu Kemerdekaan seutuhnya, Kesejahteraan bagi seluruh rakyat, keadilan, dan sebagainya yang sebagaimana juga tertuang dalam Pancasila.

Inilah Makna Lirik Lagu Indonesia Raya :


Indonesia Tanah Airku
Indonesia terdiri dari tanah dan air, baik air laut maupun air tawar yang ada di darat. Kita lahir, hidup, dibesarkan, dan akan mati pula diatasnya. Dan selama kita hidup dan dibesarkan, segala asupan dalam tubuh kita berasal dari Indonesia itu sendiri, jadi dengan kata lain kita dibesarkan oleh Indonesia (Ibu Pertiwi). Maka sudah sepantasnyalah kita mencintai Tanah Air kita Indonesia ini. Dari lirik ini terkandung semangat Kecintaan pada Tanah Air.

Tanah tumpah darahku
sebagai kiasan dari tempat kita dilahirkan dan meninggal kelak

Disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku
harapannya adalah anak-anak kandung ibu pertiwi (rakyat Indonesia) bisa menjadi pandu atau pemimpin yang bisa memimpin negeri ini ke arah yang seharusnya dituju yaitu jalan menuju ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’. Untuk menjadi pemimpin (Pandu), dibutuhkan sembilan kriteria yang harus dimiliki yaitu Jujur, Berani, Tegas, Adil, Cakap, Berintegritas, Cerdas, Bijaksana, dan Sehat. Dari lirik ini terkandung semangat Kepemimpinan.

Indonesia Kebangsaanku, bangsa dan Tanah Air ku
Indonesia merupakan bangsa, Tanah Air, dan satu-kesatuan bangsa kita yang terdiri dari banyak suku, adat, budaya, bahasa, dll.

Marilah kita berseru Indonesia bersatu
merupakan suatu ajakan agar Indonesia bersatu. Satu hal yang perlu kita pahami adalah ketika ada seruan untuk bersatu berarti secara esensi Indonesia ini belum bersatu, karena mengapa kita diajak bersatu kalau memang sudah bersatu? Berarti ini memang suatu pertanda bahwa Indonesia sebenarnya belum bersatu meskipun sudah dipersatukan oleh Negara Kesatuan. Tetapi yang harus kita pahami adalah ‘Satu’ itu bukan hanya berarti dipersatukan oleh Negara tetapi harus bersatu dalam tujuan pula dan bersatu dalam sebuah Visi dan Misi. Ibaratnya seperti dalam sebuah rumah, apalah gunanya orang yang tinggal dalam satu rumah  tetapi selalu saja tidak akur. Negara diibaratkan sebagai rumah, dan orang didalam rumah adalah rakyat Indonesia. Dan pada hari ini, bisa kita lihat betapa tidak akurnya orang-orang yang ada di dalam rumah Indonesia ini, jangankan antar suku, antar sesama suku saja sudah tidak akur. Jangankan antar tetangga, antar sesama saudara saja sudah tidak akur. Dari sinilah kita bisa memahami makna dari “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu”. Harapannya dengan seruan ini Indonesia bisa bersatu seutuhnya. Tetapi berseru bukan hanya berarti kita mengeluarkan kata-kata saja, tetapi diiringi dengan suatu perbuatan yang bisa menjadikan Indonesia bersatu, karena apalah gunanya kata-kata tanpa perbuatan. Dalam lirik ini terkandung semangat Persatuan.

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku, Bangsaku Rakyatku Semuanya
dari lirik ini tersampaikan pesan agar Tanah, Negeri, Bangsa, Rakyat, dan semua elemen-elemen yang ada di Indonesia menjadi hidup atau tetap menunjukkan eksistensinya yang jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi pada hari ini. Untuk menghidupkannya, dibutuhkan anak-anak bangsa yang mempunyai spirit atau semangat yang terkandung pada lirik-lirik sebelumnya yaitu semangat Kecintaan pada Tanah Air, semangat Kepemimpinan, dan Semangat Persatuan.

Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
ketika kita ingin membangun badan, kita harus membangun jiwa terlebih dahulu. Contoh: ketika kita ingin hidup sehat, kita harus terlebih dahulu memahami cara hidup sehat. Atau dengan kata lain, apabila kita ingin melakukan sesuatu dengan benar maka kita harus memahaminya dengan benar terlebih dahulu. Jika dikaitkan dengan Negara, ketika Indonesia ingin melaksanakan pembangunan, baik pembangunan fisik, ekonomi, sosial, dll, seharusnya terlebih dahulu dilakukan pembangunan jiwa-jiwa rakyat dan pemimpin Indonesia berdasarkan nilai-nilai moral spiritual yang bersifat ilmiah dan universal.

Untuk Indonesia Raya
Semua yang dilakukan semata-mata untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sangat jelas dikatakan bahwa “…dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia…”. Para Founding Fathers sebenarnya memahami bahwa sesungguhnya Indonesia belum merdeka secara utuh karena mereka hanya mengantarkan sampai ke depan pintu gerbang Kemerdekaan. Kalau meminjam bahasa Bung Karno, Indonesia belum menyebrangi ‘Jembatan Emas’ itu. Meskipun sudah terlepas dari penjajahan secara fisik, tetapi Indonesia belum terlepas dari penjajahan ideologi, sehingga Pancasila sebagai ideologi murni Indonesia belum bisa diaplikasikan secara menyeluruh pada hari ini. Salah satu contoh penjajahan yang jelas-jelas terlihat adalah dieksploitasinya kekayaan alam Indonesia oleh bangsa luar. Jadi maksud dari lirik tersebut adalah sebuah harapan dan cita-cita bangsa Indonesia agar bisa merdeka seutuhnya. Untuk mewujudkan hal ini, kembali dibutuhkan partisipasi anak-anak bangsa yang benar-benar ikhlas ingin membangun Indonesia tanpa pretensi dan tendensi apapun.

Tanahku Negeriku yang Ku Cinta
Kemerdekaan seutuhnya yang dimaksud pada lirik sebelumnya itu meliputi seluruh Tanah dan Negeri yang kita Cintai ini.

Indonesia Raya Merdeka Merdeka
sda

Hiduplah Indonesia Raya
Semua maksud dari lirik-lirik sbelumnya bertujuan untuk menghidupkan atau menunjukkan eksistensi Indonesia baik di dalam Indonesia sendiri maupun di dunia internasional.



Artikel ini Di Kutip Dari : dhoemdham.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox